Sadarkah? Terbengkalai sekali lagi Aku tak tahu saat ini Hilang arah Tanpa tujuan Aku ingin diselamatkan Namun tak ada yang menyelamatkan Bagaimana bisa aku berjuang Jika tak ada kau di medan perang Jika saja semesta bertajuk Aku akan kabarkan Kepada semua yang kekeringan Aroma wangi telah datang Lalu, beberapa saat Muncul di kepalaku Berbagai aroma pilu Karena hatimu Tak lagi berpintu
Kau tahu tanpa adanya pertemuan tak kan pernah ada perasaan yang pernah singgah. Terima kasih telah mengajarkan banyak hal dalam hidup yang monoton ini, dalam hidup yang hanya bermodalkan kaki dan pikiran, dalam hidup yang selalu ingin mencari bahu tuk bersandar. Jiwa-jiwa yang lemah sepertiku selalu gampang dihiraukan, tapi kau tak, sungguh aku juga heran. Tak apa sekarang menjadi seorang jiwa yang berkeliaran sendiri setelah tanpa kau, tapi makna ini tak pernah berubah justru aku telah menjadi pemberani mencari titik temu yang sesungguhnya. Ketika inginku dan inginmu tak menyatu, aku berputar arah mencari kepastian dalam hening. Aku sembunyi demi bertemu dengan titik temu itu, lalu adakah jalan tuk kita telan? Justru tidak. Aku tenggelam di palung cekung, tak bisa ku gapai semuanya. Kau pergi dan menghilang dengan setengah sadarku. Berlalu dan kau tetap dengan janjimu dan ku tetap dengan janjiku :)
Comments
Post a Comment